Bolehkah Perempuan Haid ke Kuburan Apa yang Boleh dan Dilarang Berikut Adab Wanita Ziarah Kubur

TRIBUNSUMSEL.COM - Ziarah atau berkunjung ke kuburan merupakan salah satu aktivitas yang sudah umum dan banyak dilakukan umat Islam di Indonesia. Pada waktu-waktu masyarakat berbondong-bondong berziarah ke ke kuburan keluarga atau orang-orang yang dianggap penting semasa hidupnya

Aktivitas ziarah ke kuburan menjadi salah satu cara untuk mengingat kematian dan mempersiapkan bekal kehidupan akhirat.
Ziarah kubur bagi kaum laki-laki disepakati kesunnahannya. Sedangkan ziarah kubur bagi perempuan ulama berbeda pendapatnya, ada yang membolehkan dengan sejumlah persyaratan dan ada yang melarang karena beberapa sebab.

Bagaimana dengan perempuan yang sedang haid datang bulan. Bolehkah perempuan haid ke kuburan, apa saja yang dibolehkan dan dilarang, berikut adab wanita ziarah kubur. Menjawab hal ini Peneliti El Bukharie Instute, Moh Juriyanto menyampaikan ulasannya dikutip dari bincangsyariah. 

Perempuan dianjurkan berziarah ke kuburan para nabi, para wali dan orang-orang saleh, hal ini dicantumkan dalam kitab Irsyadatus Saniyah. Di dalam anjuran ziarah ini tidak ditemukan perbedaan antara perempuan yang sedang haid dan tidak. Ini menunjukkan ziarah kubur dibolehkan dan dianjurkan baik bagi perempuan yang sedang tidak haid maupun yang sedang haid.

Dalam kitab Safinatun Najah disebutkan, ada sepuluh perkara yang haram bagi perempuan haid, yaitu salat, thawaf, menyentuh mushaf, membawa mushaf, berdian di dalam masjid, membaca Alquran, puasa, thalaq, lewat di dalam masjid jika khawatir mengotori masjid dengan darahnya dan bercumbu pada bagian antara pusar dan lutut. Dari sepuluh perkara ini, terlihat jelas bahwa ziarah kubur tidak termasuk perkara yang dilarang dan diharamkan bagi perempuan haid.

Hanya saja, jika perempuan haid melakukan ziarah kubur, maka harus menghindari melakukan sepuluh perkara yang diharamkan di atas.

Oleh karena itu, boleh bagi perempuan untuk melakukan ziarah kubur, baik dalam keadaan suci dari haid atau tidak. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Alhakim dalam kitab Almustadrak disebutkan;

Ø£ÙŽÙ†Ù'ÙŽ عَائِشَةَ Ø£ÙŽÙ‚Ù'بَلَتÙ' ذَاتَ ÙŠÙŽÙˆÙ'مٍ مِنَ الÙ'مَقَابِرِ فَقُلÙ'تُ لَهَا: يَا أُمÙ'ÙŽ الÙ'مُؤÙ'مِنِينَ، مِنÙ' Ø£ÙŽÙŠÙ'Ù†ÙŽ Ø£ÙŽÙ‚Ù'بَلÙ'تِ؟ قَالَتÙ': مِنÙ' قَبÙ'رِ أَخِي عَبÙ'دِ الرÙ'ÙŽØ­Ù'مَنِ بÙ'نِ أَبِي بَكÙ'رٍ، فَقُلÙ'تُ لَهَا: Ø£ÙŽÙ„ÙŽÙŠÙ'سَ كَانَ رَسُولُ اللÙ'َهِ صَلÙ'ÙŽÙ‰ اللهُ عَلَيÙ'هِ وَسَلÙ'ÙŽÙ…ÙŽ Ù†ÙŽÙ‡ÙŽÙ‰ عَنÙ' زِيَارَةِ الÙ'قُبُورِ؟ قَالَتÙ': نَعَمÙ'ØŒ «كَانَ قَدÙ' نَهَى، ثُمÙ'ÙŽ أُمِرَ بِزِيَارَتِهَا

"Suatu hari Aisyah dating dari kuburan. Lalu aku bertanya, ‘Wahai Ummul Mukmunin, anda dari mana?.’ Dia menjawab, ‘Dari kuburan saudaraku, Abdurrahman bin Abu Bakar.’ Aku bertanya lagi padanya, ‘Bukankah Saw. telah melarang ziarah kubur?.’ Dia menjawab, ‘Benar, beliau memang dulu melarangnya kemudian beliau memerintahkannya."

Adab Wanita Ziarah Kubur

Related Posts

0 Response to "Bolehkah Perempuan Haid ke Kuburan Apa yang Boleh dan Dilarang Berikut Adab Wanita Ziarah Kubur"

Post a Comment