Fenomena Lanina di Indonesia BMKG Beri Peringatan Intensitas Hujan Tinggi hingga Januari 2022

TRIBUNBANTEN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina mulai terjadi pada Oktober 2021.

Lanina atau peralihan musim dari musim kemarau ke hujan dialami di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Saat terjadi Lanina, perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul, seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang.

Meskipun periodenya singkat, tapi sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Kepala BKMG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan dini mengenai datangnya La Nina menjelang akhir tahun ini.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Minggu 31 Oktober 2021: Waspada di Beberapa Wilayah Ini

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan masyarakat harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dengan tahun 2020 dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya.

La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari.

Terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan.

Related Posts

0 Response to "Fenomena Lanina di Indonesia BMKG Beri Peringatan Intensitas Hujan Tinggi hingga Januari 2022"

Post a Comment